- Back to Home »
- Bahasa Pemrograman
Posted by : Unknown
Senin, 11 Agustus 2014
BAHASA PEMOGRAMAN
Bahasa pemrograman
adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari
aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan
program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer
dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana
data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai
situasi.
Pengertian
Compiler
Compiler
adalah suatu program yang menerjemahkan bahasa program ( source code) kedalam
bahasa objek (obyek code). Compiler menggabungkan keseluruhan bahasa program,
mengumpulkannya dan kemudian menyusunnya kembali.
Komplier memerlukan waktu untuk membuat suatu program dapat di eksekusi oleh computer, program yang dieksekusi oleh compiler adalah dapat berjalan lebih cepat disbanding program yang diperoduksi oleh interpreter, disamping itu juga bersifat independen. Contoh program yang menggunakan compiler adalah Visual Basic, Visual Delvi, dan Pascal.
Komplier memerlukan waktu untuk membuat suatu program dapat di eksekusi oleh computer, program yang dieksekusi oleh compiler adalah dapat berjalan lebih cepat disbanding program yang diperoduksi oleh interpreter, disamping itu juga bersifat independen. Contoh program yang menggunakan compiler adalah Visual Basic, Visual Delvi, dan Pascal.
Tahap Kompilasi:
- Pertama source code (program yang ditulis) dibaca kememori computer).
- Source code tersebut diubah menjadi objek code (bahasa Assembly).
- Objek code di hubungkan dengan liberary yang dibutuhkan untuk membentuk file yang bisa dieksekusi.
Pengertian Interpreter
Interpreter
adalah Perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang ditulis oleh
programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin
melakukan instruksi yang diminta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah
yang dibuat oleh programmer tersebut dieksekusi baris demi baris, sambil
mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut.
Proses
ini sangat berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah
langsung berupa satu kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses
penterjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.
Interpreter
atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa berbeda dengan
Translator atau penterjemah dalam segi media yang dipakai untuk menerjemahkan.
Interpreter akan menterjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara
langsung atau orally sementara translator akan menerjemahkan bahasa sumber ke
bahasa sasaran secara tertulis.
Java
dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini
menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes
dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.
Perbedaan antara Compiler
dengan Interpreter :
1. Jika hendak menjalankan program hasil
kompilasi dapat dilakukan tanpa butuh kode sumber. Kalau interpreter butuh kode sumber.
2. Jika dengan kompiler, maka pembuatan kode
yang bisa dijalankan mesin dilakukan dalam 2 tahap terpisah, yaitu parsing (
pembuatan kode objek ) dan linking ( penggabungan kode objek dengan library ) .
Kalau interpreter tidak ada proses terpisah.
3. JIka compiler membutuhkan linker untuk
menggabungkan kode objek dengan berbagai macam library demi menghasilkan suatu
kode yang bisa dijalankan oleh mesin. Kalau interpreter tidak butuh linker
untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai macam library.
4. Interpreter cocok untuk membuat / menguji
coba modul ( sub-routine / program-program kecil ). Maka compiler agak repot
karena untuk mengubah suatu modul / kode objek kecil, maka harus dilakukan
proses linking / penggabungan kembali semua objek dengan library yang
diperlukan.
5. Pada kompiler bisa dilakukan optimisasi /
peningkatan kualitas kode yang bisa dijalankan. Ada yang dioptimasi supaya
lebih cepat, ada yang supaya lebih kecil, ada yang dioptimasi untuk sistem
dengan banyak processor. Kalau interpreter susah atau bahkan tidak bisa
dioptimasikan.
1. Bahasa Tingkat Rendah
(low-level language)
Merupakan bahasa assembly atau bahasa mesin. Lebih dekat ke mesin (hardware), dimana high-level programming languages dekat pada bahasa manusia.
Merupakan bahasa assembly atau bahasa mesin. Lebih dekat ke mesin (hardware), dimana high-level programming languages dekat pada bahasa manusia.
Bahasa
Mesin (machine language)
Bahasa mesin merupakan representasi tertulis machine code atau kode mesin, yaitu kode operasi suatu mesin tertentu. Bahasa ini bersifat khusus untuk mesin tertentu dan “dimengerti” langsung oleh mesin, sehingga pelaksanaan proses sangat cepat. Bahasa mesin kelompok komputer tertentu berlainan dengan bahasa mesin kelompok komputer yang lain. Abstraksi bahasa ini adalah kumpulan kombinasi kode biner “0″ dan “1″ yang sangat tidak alamiah bagi kebanyakan orang - kecuali insinyur pembuat mesin komputer. Karena tidak alamiah bagi kebanyakan orang, bahasa mesin juga disebut bahasa tingkat rendah.
Bahasa mesin merupakan representasi tertulis machine code atau kode mesin, yaitu kode operasi suatu mesin tertentu. Bahasa ini bersifat khusus untuk mesin tertentu dan “dimengerti” langsung oleh mesin, sehingga pelaksanaan proses sangat cepat. Bahasa mesin kelompok komputer tertentu berlainan dengan bahasa mesin kelompok komputer yang lain. Abstraksi bahasa ini adalah kumpulan kombinasi kode biner “0″ dan “1″ yang sangat tidak alamiah bagi kebanyakan orang - kecuali insinyur pembuat mesin komputer. Karena tidak alamiah bagi kebanyakan orang, bahasa mesin juga disebut bahasa tingkat rendah.
Bahasa
Assembly (assembly language)
Bahasa rakitan (assembly language) merupakan notasi untuk menyajikan bahasa mesin yang lebih mudah dibaca dan dipahami oleh manusia. Bahasa ini sudah menggunakan simbol alpabet yang bermakna (mnemonic). Contoh �€œMOV AX 1111�€�, pindahkan ke register AX nilai 1111.Proses data oleh komputer berdasarkan perintah bahasa rakitan adalah cepat. Meski demikian masih merepotkan-bahkan bagi kebanyakan pemrogram, karena masih harus
mengingat-ingat tempat penyimpanan data. Bahasa rakitan juga bersifat khusus untuk mesin tertentu. Contoh: Assembler.
Bahasa rakitan (assembly language) merupakan notasi untuk menyajikan bahasa mesin yang lebih mudah dibaca dan dipahami oleh manusia. Bahasa ini sudah menggunakan simbol alpabet yang bermakna (mnemonic). Contoh �€œMOV AX 1111�€�, pindahkan ke register AX nilai 1111.Proses data oleh komputer berdasarkan perintah bahasa rakitan adalah cepat. Meski demikian masih merepotkan-bahkan bagi kebanyakan pemrogram, karena masih harus
mengingat-ingat tempat penyimpanan data. Bahasa rakitan juga bersifat khusus untuk mesin tertentu. Contoh: Assembler.
2.
Bahasa Tingkat Menengah (Middle level language)
Bahasa tingkat menengah (middle level language) adalah bahasa yang aturan penulisannya mendekati bahasa manusia serupa dengan bahasa tingkat tinggi tetapi memiliki kemampuan kecepatan proses dan pengaksesan perangkat keras yang mirip dengan bahasa tingkat rendah (low level language). Salah satu bahasa yang masuk kategori ini adalah C
Bahasa tingkat menengah (middle level language) adalah bahasa yang aturan penulisannya mendekati bahasa manusia serupa dengan bahasa tingkat tinggi tetapi memiliki kemampuan kecepatan proses dan pengaksesan perangkat keras yang mirip dengan bahasa tingkat rendah (low level language). Salah satu bahasa yang masuk kategori ini adalah C
3.
Bahasa Tingkat Tinggi (high-level language)
Adalah bahasa pemrograman yang dekat dengan
bahasa manusia, kelebihan utama dari bahasa ini adalah mudah untuk di baca,
tulis, maupun diperbaharui, sebelum bisa dijalankan program harus terlebih
dahulu di-compile. Contoh Ada, Algol, BASIC, COBOL, C, C++, FORTRAN, LISP, dan
Pascal, dsb.
Pada generasi bahasa pemrograman terakhir sekarang ini, kedua cara interpretasi dan kompilasi digabungkan dalam satu lingkungan pengembangan terpadu (IDE = integrated development environment).
Pada generasi bahasa pemrograman terakhir sekarang ini, kedua cara interpretasi dan kompilasi digabungkan dalam satu lingkungan pengembangan terpadu (IDE = integrated development environment).
Bahasa tingkat tinggi bersifat portable.
Program yang dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi pada suatu mesin komputer
bersistem operasi tertentu, hampir 100% bisa digunakan pada berbagai mesin
dengan aneka sistem operasi. Kalaupun ada perbaikan sifatnya kecil sekali.
Semoga artikel singkat tentang tingkatan
Bahasa Pemrograman ini dapat memberi sedikit pengetahuan anda tentang Bahasa
Pemrograman Pada Komputer.
Sumber :